Pancasila
adalah ideologi berdirinya negara ini, pancasila merupakan rumusan
dan pedoman kehidupan bagi negara ini, lewat pancasila tentunya kita
semua berharap bahwa negara ini mampu menjadi negara yang luhur, negara yang
mampu mengamalkan seluruh asas pokok didalam kandungan pancasila, terutama
didalam lima dasar pokok utama, sehingga negara ini mampu menjadi negara
yang berbudi pekerti luhur, yang didalamnya terdapat segala, kemakmuran,
kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh manusia di negara ini.
Akan
tetapi apakah pancasila beserta kandungan lima dasar pokok asas sudah
benar-benar di hayati dan diamalkan seutuhnya oleh negara ini, kita berkaca
melalui kenyataan yang terjadi bahwa pancasila saat ini hanya seperti simbol
tanpa arti dan ideologi kosong , tanpa ada penghayatan dan
pengamalan di dalamnya, terutama di dalam sila ke 5, kita pasti semua tau apa
itu sila ke 5 ” keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia”. Sila ke
5 penghayatan beserta pengamalan telah menghilang dari negara ini, ini di
sebabkan oleh kenyataan bobroknya para pemimpin negara ini dalam
menangani kemiskinan dan kesenjangan sosial yang mencapai level kronis dalam
negara ini.
Setiap
hari kita melihat kenyataan secara langsung, maupun melalui media bahwa
banyaknya kasus-kasus kemiskinan yang terjadi, anak-anak yang harus putus
sekolah lalu dipaksa bekerja dengan seadanya, dikarenakan tidak
adanya biaya unuk melanjutkan pendidikannya, itu semua
ditunjang karena mahalnya pendidikan di negara ini, banyaknya
kasus-kasus orang sakit yang harus meregang nyawa secara mengenaskan karena
tidak adanya biaya berobat kerumah sakit, banyaknya kasus-kasus
pencurian yang terjadi, karena tidak ada jalan lain untuk mereka, keterpaksaan
dan kebutuhan untuk melanjutkan hidup memaksa mereka untuk mecuri. Banyaknya
kasus-kasus para gadis yang harus menjual diri dan kehormatan mereka di
karenakan kebutuhan hidup yang mendesak mereka, faktor kemiskinan adalah salah
satu faktor utama yang membuat tidak adanya nila-nila yang terkandung di dalam
sila-5, dan rasa keadilan seakan menghilang dari negara ini.
Hampir
setiap hari kita melihat mobil mewah dengan keluaran seri terbaru
hilir bolak-balik di jalan-jalan besar di negara ini, itu pun di barengi
dengan banyaknya para manusia dengan penampilan kumuh, lusuh dan
kotor menadahkan tangan berharap mereka di kasihani, untuk mendapatkan sedikit
uang hanya untuk sekedar mencukupi kebutuhan perut mereka di hari itu,
kita juga melihat banyaknya anak-anak yang harusnya mereka pergi ke
sekolah mendapatkan pendidikan dan kehidupan yang layak, akan tetapi mereka
harus di jalan-jalan membantu perekonomian keluarga mereka, kita melihat
megahnya pembangunan mall dan apartemen mewah dengan biaya yang fantastis, akan
tetapi kita pun melihat banyaknya tempat tinggal kumuh yang sangat tidak layak,
berada di pinggir-pinggir rel, di kolong-kolong jembatan, dan di bantaran kali
yang sangat kotor, kita pun melihat dengan orang-orang yang berlomba-lomba
memberi barang-barang dengan keluaran terbaru dengan harga yang sangat mahal di
mall-mall, penting tidak penting mereka akan tetap membeli hanya untuk
sekedar memiliki dan membanggakan diri terhadap kerabat mereka, di satu
sisi kita pun melihat banyaknya orang-orang yang harus menahan lapar karena
sudah seharian mereka tidak makan.
Kesenjangan
sosial adalah salah satu akar penghambat di dalam terciptanya keadilan
didalam sila ke 5 itu sendiri bagi negara ini, jauhnya jenjang jarak
antara si kaya dan si miskin, ini membuat kecemburuan sosial antara si miskin
kepada si kaya dan dapat selalu menciptakan setiap konflik yang terjadi,
dan membuat rasa keadilan di negara ini seolah menghilang dan lenyap, hal ini
ada karena sistem pemerintahan kita tak pernah berjalan dengan baik untuk
menangani kesenjangan sosial ini, aturan pajak pemerintahan yang tidak
berjalan, setiap rakyat di negara ini diharuskan membayar pajak, melalui
tagihan listrik atau tanah atau usaha kita, kita di haruskan untuk
membayar kepada pemerintah, dan setiap pendapatan yang lebih tinggi
tentunya pajaknya akan semakin tinggi, jika berjalan dengan baik, ini
seharusnya bisa mengurangi angka kemisikinan dan kesenjangan yang terjadi di
negara ini, karena setiap apa yang rakyat berikan kepada pemerintah,
harusnya kembali kepada rakyat itu sendiri, dan pembayaran pajak
yang tinggi kepada orang-orang kaya di negara ini, harusnya ini berdampak
dengan secara tidak langsung kekayaan mereka bisa menetes kepada si miskin
karena pemberlakuan pajak yang tinggi kepada si kaya, akan tetapi kenyataan api
yang jauh dari panggang, di karenakan tak pernah bisa merasaknya tetesan
kekayaan dari si kaya kepada si miskin, itu semua karena pemerintahan
kita yang korup, yang seharusnya pajak tinggi dari si kaya di distribusikan
kepada si miskin, mereka malah memakannya sendiri, banyaknya
kasus-kasus korupsi di negara ini, membuat si miskin tetap hidup dalam keadaan
miskin, dan yang kaya tetap kaya malah bertambah kaya, tanpa adanya keseimbangan
dan keadilan di dalamnya.
Kapitalisme
akut, adalah sistem yang sangat dapat menghambat terciptanya rasa keadilan
sosial di dalam negara ini, sistem ini ada dan berjalan di negara ini,
melalui pasar bebas dan kekuatan uang, mereka mengeruk kekayaan sebanyak-banyaknya
untuk kepentingan mereka sendiri dan tanpa peduli terhadap hak-hak orang
lain, kapitalisme membentuk manusia-manusia yang rakus, manusia-manusia
hedonisme, kita banyak sekali melihat manusia-manusia yang tanpa
pendidikan dan kreatifitas yang sangat minim, di pekerjaan di dalam
tempat-tempat, yang mereka harus di tuntut bekerja sangat keras,
dengan pembayaran minim, dan tidak sesuai dengan apa yang mereka
kerjakan, didalamnya pun tidak ada jaminan kesehatan, mereka bekerja dan di
bodohi hanya untuk memperkaya para orang-oarang rakus, tanpa menyadari
posisi dirinya sendiri, di karenakan pengetahuan dan rendahnya pendidikan yang
mereka terima dan kretifitas yang sangat minim, ini adalah awal dari
perbudakan modern di abad ke 21, dan ini ada dalam sistem kapitalisme.
Kapitalisme membentuk manusia-manusia kaya yang egois, dan si miskin tetap
hidup miskin. Mau sampai kapan semua ini terjadi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar