Kunci menikmati kopi bukanlah
seberapa bagus cangkirnya tetapi seberapa bagus kualitas kopinya. Hidup kita
seperti kopi, cangkirnya adalah pekeerjaan, jabatan, dan harta yang kita
miliki. Ketika orang-orang di persilahkan untuk memilih cangkir kopi yang akan
mereka gunakan, mereka cenderung memilih cangkir yang bagus. Sementara yang
tersisa adalah cangkir yang murahan dan tidak menarik. Memilih hal yang terbaik
adalah hal yang wajar dan manusiawi. Persoalannya, ketika tidak mendapat cangkir
yang bagus maka perasaan akan terganggu secara otomatis kita akan membandingkan
cangkir yang kita pegang dengan cangkir orang lain. Pikiran terfokus pada
cangkir padahal yang kita minum kopinya bukan cangkirnya. Selera tiap orang
dalam menikmati kopi berebeda-beda apakah itu kopi hitam, kopi susu, coffee
latte, capucino, kopi tubruk dan lain-lain. Ada juga penikmat kopi panas
ataupun dingin, kopi pahit atau manis semua tergantung selera masing-masing.
Dan yang pasti pada dasarnya kopi memiliki aroma dan rasa yang khas, tidak
terpengaruh oleh cangkir atau gelasnya. Kita terlalu sibuk melihat “cangkir”
orang lain, padahal kita sedang meminum ‘kopi” yang sama. Kualitas hidup
seharusnya bukan berdasarkan seberapa tinggi jabatan dan seberapa harta yang
kita miliki, tetapi selama bisa mensyukuri apa yang kita miliki tidak akan
pernah ada kata kekurangan ataupun protes apalagi korupsi. Kualitas hidup kita
ditentukan oleh “apa yang ada didalam” bukan “apa yang kelihatan dari luar”. Apa
gunanya kita memiliki segala sesuatu tapi tidak merasakan sukacita, kedamaian
dan kebahagiaan di dalam hidup kita. Itu sangat menyedihkan, sama seperti kita
menikmati kopi basi yang disajikan di sebuah cangkir yang mewah dan mahal.
Refernsi :
https://www.facebook.com/WaroengKopiPrijaji/posts/413835265339457
Tidak ada komentar:
Posting Komentar