Kepemimpinan
adalah sifat yang universal karena sesungguhnya kepemimpinan itu melekat pada
pribadi setiap orang. Ada orang yang sanggup mengekstrak kepemimpinan dari
dalam dirinya dan mengamalkannya dengan maksimal sehingga mampu menjadi
pemimpin yang baik di tengah komunitasnya. Kalaupun kebetulan dia tidak
didaulat menjadi pemimpin, dia akan mampu memainkan perannya apapun itu dengan
baik, sehingga mendatangkan manfaat bagi komunitasnya.
Ada
juga orang yang tidak sepenuhnya mampu mengaplikasikan kepemimpinan dari dalam
dirinya, sehingga selalu orang yang melambatkan laju organisasi, jadi biang
masalah, bahkan untuk memimpin dirinya sendiripun dia tidak sanggup.
Untuk
memudahkan melihat secara komprehensif proses kepemimpinan, kita bisa
mengibaratkan kepemimpinan itu dengan memelihara sebuah pohon. Beberapa pakar
manajemen menamakan pohon itu dengan pohon kehormatan.
Sebuah
pohon memiliki akar yang berfungsi sebagai dapur sumber makanan dan nutrisi
bagi seluruh bagian pohon. Kemudian ada batang, dahan, ranting dan daun pohon
yang kasat mata dan membuat orang yang melihatnya mampu mengenali pohon
tersebut. Terakhir, pohon tersebut menghasilkan buah yang bermanfaat.
Bagi
seorang pemimpin yang sedang memelihara pohon kehormatan, akar pohon tersebut
adalah mental dan keterampilan intrapersonal yang dikembangkan
terus menerus. Pondasi kepribadian ini termasuk karakter, keimanan, akhlak,
integritas, hati serta budi pekerti yang lurus. Hal-hal seperti ini tidak mudah
terlihat dari kepribadian seseorang namun sangat menentukan bagaimana orang itu
mengembangkan kepemimpinannya.
Akar
yang memberikan supply nutrisi yang baik bagi pohon
kehormatan, akan membuat batang, dahan ranting dan daun menjadi kokoh, rimbun
dan segar. Dalam kepemimpinan, pondasi kepribadian yang baik akan terlihat
hasilnya dari produktivitas orang tersebut. Produktivitas ini mencakup kinerja
yang unggul, prestasi yang layak diacungi dua jempol, inovasi yang unggul dan
pelayanan yang prima.
Akhirnya
buah-buah dari pohon kehormatan pun akan nampak ke permukaan. Untuk
kepemimpinan, buah atau manfaat dari proses kepemimpinan itu misalnya: Reputasi
tinggi, jabatan puncak, nama besar, termasuk di dalamnya salary yang
pantas.
Sejarah
pun tidak mampu menutup tabir pemimpin-pemimpin fenomenal yang memberi warna
bagi kemanusiaan. Tidak mesti dari bidang sosial atau politik, setiap bidang
kehidupan selalu melahirkan pemimpin-pemimpin yang menginspirasi. Beberapa nama
ini pasti membekas di benak anda. Abraham Washington, Soekarno, Albert
Einstein, Mozzart, sampai pemimpin yang menaklukkan dunia dengan kasih
seperti Mother Theresa pun bisa menjadi teladan. Semua
pemimpin-pemimpin besar memiliki kesamaan yaitu membangun pohon kehormatannya
dengan baik.
Jadi
apapun jabatan dan profesi kita saat ini, kita semua adalah seorang pemimpin.
Paling tidak kita memimpin diri sendiri dan memimpin keluarga. Jika kita
dipercaya memimpin sebuah tim, sebuah divisi atau komunitas yang lebih luas,
itu adalah tambahan talenta dari Tuhan untuk kita kembangkan. Sampai saatnya
nanti Tuhan menagih kembali. Untuk menjadi pemimpin yang baik, kita bisa mulai
dengan membenahi akar pohon kehormatan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar