Kamis, 12 Januari 2017

Manusia Dan Kehidupan Sosialnya

Manusia adalah makhluk yang eksentris Diri manusia terarah keluar. Bab ini khusus membicarakan relasi manusia kepada sesamanya.  Eksistensi manusia adalah koeksistensi yaitu “ada bersama”,  Kesosialan ini disebut karena terjalin dalam eksistensi manusia.  Aku menjadi aku berkat relasi dengan kamu.  Aku dipanggil untuk menjadi sesama untukmu. 
Masalah yang muncul di sini ialah bagaimana kesosialan itu dapat kan dengan keotonoman manusia?  Manusia sebagai makhluk sosial menjadi diri berkat relasinya dengan sesama,  tetapi sebagai person,  manusia berdiri sendiri.  Di sini ada dua kebenaran yang saling berlawanan,  namun hanya benar dalam kesatuannya.
Individualisme paling mengutamakan keotonomian manusia sebagai individu.  Dalam pandangan mereka kesosialan menghalangi keotonomiannya.  Sebaliknya,  dalam pandangan determinisme sosial,  lingkungan sosial menentukan kegiatan manusia.  Keotonomian dan kebebasan menurut mereka merupakan ilusi saja,  padahal kekhasan manusia justru terletak dalam kesatuan kedua kebenaran itu.  Perkembangan kesosialan sejalan dengan proses pendewasaan sebagai person,  begitu pula sebaliknya.  Semakin manusia menuju keunikannya sebagai pribadi,  kualitas kesosialan juga semakin berkembang.  Kesatuan kedua kebenaran yang berlawanan itu sangat nyata dalam cinta.  Cinta terarah pada suatu kesatuan yang semakin sempurna.  Justru dalam kesatuan cinta masing-masing anggota semakin menuju identitasnya dan keunikannya sebagai pribadi.  Hanya cinta yang sesuai dengan seruan paradoksal ini. 
Kesosialan mencakup segala bidang kehidupan manusia.  Ekonomi tidak sungguh-sungguh maju hanya dengan tambahan import dan eksport atau penam bahan pendapatan nasional.  Ekonomi maju dalam arti yang sejati kalau bersifat sosial yaitu bermanfaat bagi seluruh masyarakat dan masing-masing an Sifat paradoksal ini juga ditemukan kalau kita renungkan hubungan cinta denganhukum.  Justru dalam kesatuan yang bersifat dinamislah mereka saling mengem bangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar