Kamis, 12 Januari 2017

Filosofi Bunga Mawar

Setiap orang yang belum mengetahui filosofi bunga mawar pasti bertanya tanya dalam hati sebenarnya apa makna dari bunga yang satu ini yang membuatnya begitu banyak disukai orang. Tak hanya tanaman atau bunga sungguhannya saja, bahkan banyak orang ingin mengabadikan keindahan bunga mawar ke dalam sebuah lukisan, tatto, dan bahkan kerajinan tangan yang lain. Sebegitu mendalam dan kuatnya kah makna filosofi mawar? Di kesempatan  kali ini kita akan membahas tentang bunga mawar dan filosofi yang melekat padanya.

Mawar nan Cantik Namun Berduri

Tanaman mawar memang diciptakan dengan sangat menakjubkan. Jika kita melihat bunganya yang indah dan memiliki kelopak bunga yang bertumpuk dan mekar perlahan dengan cantiknya, pasti siapapun akan terpesona. Ditambah lagi dengan ragam jenis warna bunga mawar yang begitu banyak dan cerah. Semua orang yang mempunyai warna kesukaan berbeda-beda pasti bisa mendapatkan warna mawar kesukaannya, dari warna merah, putih, merah muda, oranye, ungu, kuning dan bahkan warna campuran.
Menurut filosofinya, keindahan bunga mawar melambangkan kecantikan perempuan. Seperti yang kita ketahui, bunga mawar pada saat kuncup saja terlihat sangat segar dan cantik. Sama seperti gadis remaja yang beranjak dewasa. Ketika mekar, kelopak bunganya akan terbuka sedikit demi sedikit dan akhirnya memperlihatkan kecantikannya yang sempurna sama seperti wanita dewasa yang sudah memasuki usia matang. Di sisi lain, keragaman warna mawar dapat dianalogikan sebagai sifat dan karakter kecantikan hati yang berbeda beda dari setiap wanita. Ada yang berjiwa pemberani dan penuh gairah seperti bunga mawar merah, ada yang penuh keceriaan dan kehangatan seperti mawar kuning, ada yang tenang dan bijaksana seperti mawar putih, ada yang lembut dan melankolis seperti bunga mawar merah muda.
Seperti yang kita ketahui bersama, bunga mawar sejatinya adalah bunga yang masuk dalam kategori tumbuhan semak. Tumbuhan seperti ini biasanya sangat kuat, tumbuh dengan pesat dan bahkan mampu bertahan tanpa adanya naungan. Hal lain yang membuat tanaman ini terlihat makin tangguh adalah duri-duri yang menghiasi seluruh tangkainya. Biasanya memang jumlah dan ketajaman duri mawar setiap jenis spesies berberda beda. Ada yang mempunyai duri jarang dan tidak tajam namun ada beberapa spesies mawar yang memiliki duri yang banyak dan juga tajam, seperti contoh adalah bunga mawar kelompok mawar liar. Lantas apa kaitan dari kriteria ini dengan filosofi bunga mawar selain yang sudah dibahas sebelummya?
Sosok tanaman mawar yang kuat dan berduri inilah yang menjadi dasar filosofi bunga mawar sebagai lambang wanita yang kuat walapun berjiwa lembut dan penuh kasih sayang. Duri-duri yang melindungi bunga mawar dari sentuhan asing orang yang ingin mengambil bunganya mungkin sangat tepat menggambarkan kekuatan wanita untuk melindungi kehormatan dan harga dirinya. Seperti yang kita pahami sejak dulu wanita sangat rentan terhadap eksploitasi dan ancaman dunia bebas, oleh sebab itulah wanita dibekali dengan karakter yang kuat seperti duri yang tajam pada bunga mawar yang bisa dengan mudah melukai orang yang tidak hati-hati dan bahkan mencoba untuk menggenggamnya. Tapi di dalamnya diciptakan hati yang bersinar dan penuh kasih sayang, secantik bunga mawar dengan beragam warna yang bisa menjadi sangat indah bila kita merawatnya dengan baik dan penuh cinta pula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar