Kamis, 12 Januari 2017

Konsep Ketuhanan Dalam Islam

1.KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM
a. Filsafat Ketuhanan dalam Islam
                Berdasarkan Qs.Al-ikhlas Kitab Suci umat islam terdapat konsep ketuhanan yang sempurna, singkat, dan mudah di pahami. Konsep dasar Tuhan itu kita kenal sejak SD atau bahkan sejak dini baik sifat tuhan, bentuk tuhan itu sendiri. Akan tetapi dalam umat islam tuhan itu tidak dapat terlihat dan berwujud Dzat, yang kita rasakan saat ini hanyalah nikmat dan bukti ciptaannya.
            Menurut Ibnu Taymiah, Tuhan itu sesuatu yang ditakuti dan dipatuhi yang mana manusia dapat tunduk padanya. Arti filsafat itu sendiri adalah pemikiran seseorang dengan pendekatan akal budi tentang tuhan. Usaha yang dilakukan manusia ini bukanlah untuk menemukan tuhan secara Absolut atau Mutlak, namun mencari pertimbangan kemungkinan-kemungkinan bagi manusia untuk sampai pada kebenaran tetang tuhan.
            Konsep ketuhanan dalam islam mulai muncul setelah wafatnya nabi Muhammad SAW. Dalam islam konsep ketuhanan merupakan hal utama dan paling utama yang harus diperbaiki karena itu merupakan pondasi yang menopang kehidupan keislamannya nanti. Pondasi itu harus benar-benar kuat dan kokoh karena jika tidak itu akan mengurangi hakekat keislaman seorang manusia.
            Pembuktian wujud tuhan dalam seorang muslim sangatlah sulit karena tidak ada yang pernah melihat Allah, tapi hal yang harus kita ketahui bahwa manusia tidak mungkin bisa ada tanpa pencipta, Dunia dan alam ini tidak mungkin tidak ada pencipta. Dan ialah Allah SWT maha pencipta seluruh alam beserta isinya.
            Dan sebagai hamba-hamba Allah kita harus mengikuti semua perintah dan ajarannya dan menjauhi segala larangannya. Hal yang wajib dilakukan umat islam tertuang dalam Rukun Islam, yaitu:
1.     Syahadat
2.    Sholat
3.    Zakat
4.    Puasa, dan
5.    Haji (bagi yang mampu)
Kelimanya wajib dilakukan apabila kita memilih islam sebagai agama kita,
Dan memilih Allah sebagai tuhan kita. Dan yang wajib dari segala yang wajib ialah Sholat 5 waktu, karena amalan yang akan ditanyakan oleh malaikat kelak dialam kubur adalah Sholat yang menurut umat islam ialah tiang agama, yang apabila tidak menjalankan tiang agama itu akan runtuh.
b. Keimanan dan Ketakwaan
                Iman dan Ketakwaan seseorang tidak dapat diukur oleh apapun, atau iman dan ketakwaan seseorang bersifat tidak di ilmiahkan, karena iman dan ketakwaan seseorang hanya dapat diukur dan dirasakan oleh dirinya sendiri. Keimanan dan ketakwaan membutuhkan konsep dasar yang konkert, artinya iman dan takwa menuntut sebuah perbuatan bukan perkataan dan bukan seharusnya untuk diumbarkan.
            Iman menurut definisi dibagi menjadi 3 :
1.     Membenarkan dengan hati
2.    Diucapkan oleh lisan, dan
3.    Dilakukan dengan perbuatan
Pekerjaan seorang muslim yang dilandasi keimanan dimulai dengan niat, karena
Allah akan mempunyai nilai ibadah disisi Allah. Sebaliknya pekerjaan yang tidak kita niatkan karena Allah tidak mempunyai nilai apa-apa. Rasulullah SAW bersabda “bahwasanya segala perbuatan tergantung pada niatnya dan bahwasanya tiap-tiap orang adalah apa yang ia niatkan” (hadist riwayat Bukhari dan muslim).
            Islam mengajarkan bahwa iman kepada Allah harus besih dan murni, maksudnya setiap celah yang memungkinkan masuknya syirik (mempersekutukan Allah).
            Iman seseorang dapat turun dan naik tergantung ia mengendalikan imannya. Iman seseorang dapat turun dan naik jika ia mulai melupakan kewajibannya sebagai muslim. Ini juga saling berkaitan dalam ketakwaan seseorang. Takwa sendiri berarti menuruti segala macam perintah Allah dan menjauhi segala larangannya. Takwa berasal dari kata waqa, yaqi, wiqayah yang berarti takut, menjaga, memelihara, dan melindungi. Takwa dapat diartikan sikap memelihara kaimanan yang diwujudkan dalam pengalaman ajaran agama islam secara utuh dan konsisten (istiqomah).
            Karakteristik orang-orang yang bertakwa secara umum dikelompokan kedalam kategori atau indikator ketakwaan :
1.     Iman kepada Allah
2.    Iman kepada Para Malaikat
3.    Iman kepada kitab suci
4.    Iman kepada para Rasul
5.    Iman kepada hari akhir
6.    Iman kepada qada dan qadar
Ke-6 karakter diatas juga merupakan Rukun Iman, yang mana seorang muslim Harus memiliki pendirian atau kepercayaan dalam rukun iman tersebut.
c. Implementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan Modern
                Seperti yang sudah dibahas dalam materi diatas, implementasi iman dan takwa dalam kehidupan modern seperti sekarang ini semakin menurun. Ditambah kecanggihan IPTEK dizaman globalisasi ini semakin berkembang, salah satunya adalah internet ( dunia maya). Meskipun internet dapat memudahkan dalam mencari ilmu pengetahuan dari berbagai sumber  tanpa membawa buku, akan tetapi banyak orang yang menyalahgunakan internet tersebut dalam keperluan lain terutama dikalangan remaja. Contohnya video yang berbau seks, hingga dunia maya yang tidak sedikit mengandung unsur ejekan antar etnis,budaya, dan agama yang salah satunya di facebook maupun twitter.
            Dengan demikian, bukan sedikit anak/remaja yang lupa akan kewajibannya sebagai pelajar ataupun sebagai umat muslim, karena bermain facebook/twitter anak biasanya lupa akan waktu karena mereka dapat bermain hingga ber jam-jam lamanya sehingga lupa akan kewajibannya misalnya sholat dan mengaji. Wajar jika MUI (majelis ulama indonesia) mengklaim bahwa facebook HARAM, karena menurutnya facebook lebih banyak mudharatnya dibandingkan dengan manfaatnya.
            Tapi alangkah baiknya apabila kita dapat memadupadankan antara agama dengan kehidupan di zaman modern ini, ditengah-tengah tekhnologi yang semakin canggih ini harusnya kita dapat memanfaatkan kecanggihan tekhnologi itu untuk mencari ilmu terutama dalam segi agama, dengan demikian kita tetap menjadi manusia yang tau akan IPTEK tetapi juga menambah iman dan ketakwaan kita.
            Jangan sampai kita menuhankan apa yang seharusnya tidak untuk kita tuhankan. Kita boleh memainkan/menjalin komunikasi dengan teman didunia maya, akan tetapi kita harus mengingat kewajiban sebagai muslim.
            Bukan hanya didunia maya saja, Handphone yang saat ini hampir semua anak/remaja memilikinya. Kita khawatir akan penggunaan Handphone yang tidak semestinya. Misalnya, HP tersebut diisi oleh video-video yang berbau seks. Tentu pengawasan dan perhatian orang tua sangat dibutuhkan untuk mengawasi anak-anaknya dalam penggunaan Handphone tersebut agar anak-anak kita tidak melupakan kewajibannya sebagai muslim ataupun pelajar.
            Seharusnya orang tua juga perlu menanamkan ajaran-ajaran agama didalam benak anak, supaya mereka dapat menerapkannya ketika dewasa nanti. Dan agar mereka tidak terjebak dalam hal-hal yang tidak kita inginkan ketika mereka dewasa nanti.
            Pengaruh keluarga juga mempengaruhi kehidupan seorang anak. Keadaan seperti Brokenhome juga dapat mempengaruhi sifat anak, misalnya anak terlibat pergaulan bebas yang tentu menurunkan impementasi iman dan takwa dalam kehidupan modern.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar