Kamis, 12 Januari 2017

Filosofi Kopi

  Kunci menikmati kopi bukanlah seberapa bagus cangkirnya tetapi seberapa bagus kualitas kopinya. Hidup kita seperti kopi, cangkirnya adalah pekeerjaan, jabatan, dan harta yang kita miliki. Ketika orang-orang di persilahkan untuk memilih cangkir kopi yang akan mereka gunakan, mereka cenderung memilih cangkir yang bagus. Sementara yang tersisa adalah cangkir yang murahan dan tidak menarik. Memilih hal yang terbaik adalah hal yang wajar dan manusiawi. Persoalannya, ketika tidak mendapat cangkir yang bagus maka perasaan akan terganggu secara otomatis kita akan membandingkan cangkir yang kita pegang dengan cangkir orang lain. Pikiran terfokus pada cangkir padahal yang kita minum kopinya bukan cangkirnya. Selera tiap orang dalam menikmati kopi berebeda-beda apakah itu kopi hitam, kopi susu, coffee latte, capucino, kopi tubruk dan lain-lain. Ada juga penikmat kopi panas ataupun dingin, kopi pahit atau manis semua tergantung selera masing-masing. Dan yang pasti pada dasarnya kopi memiliki aroma dan rasa yang khas, tidak terpengaruh oleh cangkir atau gelasnya. Kita terlalu sibuk melihat “cangkir” orang lain, padahal kita sedang meminum ‘kopi” yang sama. Kualitas hidup seharusnya bukan berdasarkan seberapa tinggi jabatan dan seberapa harta yang kita miliki, tetapi selama bisa mensyukuri apa yang kita miliki tidak akan pernah ada kata kekurangan ataupun protes apalagi korupsi. Kualitas hidup kita ditentukan oleh “apa yang ada didalam”  bukan “apa yang kelihatan dari luar”. Apa gunanya kita memiliki segala sesuatu tapi tidak merasakan sukacita, kedamaian dan kebahagiaan di dalam hidup kita. Itu sangat menyedihkan, sama seperti kita menikmati kopi basi yang disajikan di sebuah cangkir yang mewah dan mahal.



Refernsi :


https://www.facebook.com/WaroengKopiPrijaji/posts/413835265339457

Tidak ada komentar:

Posting Komentar